Mengenal Ayam Hutan Hijau -Ayam yang menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput ini, tepi hutan dan juga daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai. Ayam hutan Hijau ini diketahui menyebar terbatas di pulau Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali.Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur hingga 3.000 m dpl dan juga di Lombok hingga 2.400 m dpl.
Pagi dan sore ayam ini biasa mencari makanan di tempat-tempat yang terbuka dan juga berumput, sedangkan pada siang harinya yang terik berlindung di bawah naungan tajuk hutan. Ayam hutan Hijau ini memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan juga dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, kodok dan juga kadal kecil
- Ayam Hutan Hijau Yang Sangat Mempesona
Bila diamati sosok dari ayam hutan hijau yang jantan, maka dari jengger sampai ke ekor penuh dengan warna-warna yang beragam dan juga sangat indah. Jenggernya yang tidak bergerigi berwarna unik, campuran dengan warna ungu, merah, dan juga biru muda. Warna bulunya sendiri dominan memiliki warna hijau terang dengan bintik-bintik kuning pada bagian sayapnya. Bila terkena cahaya, akan timbul warna-warni seperti pelangi. Sayangnya, sosok ayam betina tidak semenarik seperti yang jantan. Warna bulunya biasa saja, cokelat dengan bintik-bintik kuning pada bagian kepala hingga leher. Walau demikian, ayam hutan betina ini juga sangat dibutuhkan untuk kelanjutan generasinya.
- Jumlah Telur Lebih Banyak
Ayam hutan hijau ternyata ini lebih produktif daripada ayam kampung lainnya. Ayam betinanya bisa menghasilkan tidak kurang dari 40 butir semusim atau sebagai perbandingan, ayam kampung hanya memproduksi telur 12 hingga 18 butir setiap musimnya. Syaratnya, ada sepasang atau sekelompok kecil populasi yang masih hidup di daerah yang lingkungannya disukai, cukup pakan dan juga hanya sedikit musuh alami.
Di habitat aslinya, ayam ini meletakkan telurnya dalam sarang di atas tanah ataupun di bawah naungan semak-semak. Musim bersarangnya tidak tetap sepanjang tahun, biasanya dari bulan Juni hingga November saja. Dalam sarang biasanya terdapat 6 hingga 10 butir telur, besarnya kurang lebih 44,5 mm x 34,5 mm. Telur yang berwarna putih kekuningan polos ini menetas setelah 21 hari dierami. Anak ayam hutan ini rentan, mudah terinfeksi bibit penyakit, sehingga sangat perlu dilindungi.
- Makan Biji-bijian dan Serangga
Ayam hutan ini termasuk pemakan biji-bijian dan juga serangga. Saat dilakukan pembedahan, didalam perutnya sering ditemukan rayap, semut hitam, nyamuk, lalat, laba-laba dan bahkan hingga ulat pisang. Selain itu, ada juga buah pohon Hyptis dan juga Rottbidia serta daun lantana.
- Bahaya Predator Alami Bagi Ayam Hutan Hijau
Kebanyakan ayam hutan ini lebih suka mendiami hutan lebat didalam pedalaman. Berbeda dengan kerabatnya, ayam hutan hijau hidup di daerah lembah-lembah dekat pantai ataupun semak-semak dan juga belukar yang berbatasan dengan lahan yang terbuka. Ketika siang harinya mereka bersembunyi untuk menghindari teriknya sinar matahari dan juga musuh alaminya.
- Bahan Pembuat Bekisar
Ayam hutan jantan ini sudah lama dijadikan peliharaan di daerah asalnya – Jawa, Madura dan juga Bali. Di lokasi ini ayam jantan disilangkan dengan ayam kampung betina atau Gallus domesticus menghasilkan bekisar yang bersuara panjang dan juga sangat keras. Paduan warna bulunya yang bermacam-macam sehingga muncul nama-nama bekisar berdasarkan warna bulunya.
Demikianlah penjelasan mengenai mengenal ayam hutan hijau dan semoga menjadi sebuah wawasan penting untuk melestarikan ayam hutan hijau ini agar keberadaanya tidak semakin punah di Nusantara ini. Sekian dan terima kasih.