Ayam Sabung adalah ayam jantan atau yang biasanya kita sebut Ayam Jago yang dipelihara khusus untuk diadu di arena sabung ayam. Karena itu, Ayam Sabung disebut juga ayam aduan. Hobi mengadu ayam sudah dikenal lama di Indonesia. Buktinya, banyak cerita rakyat yang tokoh-tokohnya memiliki ayam aduan yang kuat dan tangguh, seperti cerita Ciung Wanara, Kamandaka, dan Cindelaras.
Jenis Ayam yang biasa dijadikan ayam sabung adalah ayam yang berasal bangkok. Ayam dari negeri gajah putih ini mempunyai postur lebih besar daripada ayam lokal. Ayam Bangkok juga memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dan susunan tulang yang kuat untuk diadu dalam arena. Selain itu insting untuk bertarungnya lebih terkesan lebih kuat.
Sesungguhnya, Negara kita memiliki jenis ayam aduan yang cukup beragam, seperti ayam wareng yang berasal dari Madura dan ayam kinantan yang berasal dari Sumatera. Namun, kekuatan ayam sabung lokal belum mampu menyaingi kekuatan ayam Bangkok.
Karakteristik Ayam Sabung, berdasarkan karakteristiknya dalam bertarung, jenis ayam sabung dibedakan menjadi dua, yaitu ayam jalu dan ayam pukul.
Ayam Jalu bertarung dengan gaya slugger, yaitu gesit dan lincah. Adapun, ayam pukul bertarung dengan gaya fighter. Mereka lebih agresif untuk bertarung melawan lawannya. Ayam Jalu siap bertarung pada usia 18 bulan, sedangkan ayam pukul pada usia 12 bulan. Baik ayam jalu maupun ayam pukul yang akan diadu harus belum pernah kawin.
Ayam Jalu memiliki ciri fisik di bawah ini :
- Bentuk kepala kecil agak panjang dengan jengger lentur dan tipis
- Biji mata kecil, bundar, dan agak masuk ke dalam
- Bentuk paruh agak panjang dan kuat.
- Tubuh ramping dengan leher agak panjang.
- Bulu tubuh dan ekornya lebat.
- Pergelangan kaki kecil, bulat dan kering
- Memiliki taji sepanjang sekitar 2cm
- Posisinya dekat jari kelingking dan searah dengan jari luar.
Ayam Pukul memiliki ciri fisik di bawah ini :
- Bentuk Kepala agak besar dengan jengger kecil dan kaku
- Tulang alis menonjol dan paruh agak pendek
- Ukuran tubuh besar dan kekar, dengan tulang yang kuat
- Bulu tubuhnya lebat dan kaku
- Berotot kuat di bagian kaki, leher, bahu, ujung leher, dan sayapnya
- Ruas kaki kurang teratur, tetapi keras dan kuat. Pada bagian belakang kaki, tepatnya di bawah taji, terdapat benjolan.
Memilih Bibit atau Bakalan, bibit ayam sabung umumnya bisa diperoleh dari keturunan ayam jago yang pernah jadi juara. bibit baru bisa kita pilih setelah ayam berumur lima bulan. Pada umur ini, susunan tulang dan ciri-ciri khusus, seperti warna bulu, bentuk kepala, taji, bulu saya, dan naluri bertarung seharusnya sudah mulai kelihatan.
Antara Lain Bibit Ayam Sabung yang tangguh dan kuat harus memenuhi kriteria di bawah ini :
- Berasal dari garis keturunan ayam aduan yang tangguh dan kuat.
- Sehat dan tidak ada cacat.
- Mewarisi pola dan gaya bertarung ayam pejantan indukannya.
- Memiliki bagian – bagian tubuh yang ideal bagi seekor ayam sabung.
Untuk perawatan Ayam Sabung sangat berpengaruh kondisi badan, mental dan naluri bertarung ayam sabung. Perawatannya mencakup pemberian pakan yang baik, dan perawatan kesehatan. Untuk menjaga kesehatannya, ayam sabung harus sering di mandikan dan dijemur pada pagi hari.
Ada bermacam-macam pakan pokok untuk ayam sabung, perlu diberi makanan tambahan. Makanan tambahan tersebut seperti Telur,Bawang Putih, Bawang Merah, Madu, Gula Jawa, Asam Jawa, Tomat, Kecambah, dan Daun Pepaya.
Ayam Sabung rentan terhadap serangan penyakit pada saat pancaroba atau perubahan musim. Oleh karenanya, pada saat musim pancaroba, ayam sabung sebaiknya divaksinasi. Kebersihan kandang Ayam Sabung juga harus dijaga kebersihannya.
Untuk menjaga kesehatannya, ayam perlu diberi vitamin secara teratur. Vitamin dicampur dengan air minum dan diberikan sehabis makan. Dosis vitamin tidak perlu berlebihan. Jika melebihi dosis, maka pencernaan Ayam Sabung akan terganggu.
Pelatihan Fisik dan Mental Ayam Sabung baiknya dilakukan setelah Ayam Sabung di beri makan, waktu yang tepat adalah pagi hari atau sore hari. Gerakannya disesuaikan dengan fungsi bagian tubuh yang dapat membentuk kekuatan otot dari Ayam Sabung. Bagian tubuh dari Ayam Sabung yang perlu dilatih adalah bagian Leher, Lutut, Pangkal Jari, Pangkal Paha, Bahu dan perut bagian belakang.
Selain fisiknya tentu saja kita harus melatih mental Ayam Sabung juga. Pelatihan mental memiliki tujuan mempertajam Insting bertarung Ayam Sabung. Dengan Cara menghadapkan ayam dengan sparring partner atau lawan Ayam Sabung yang seimbang. Dua hari sebelum pertarungan, maka pelatihan harus dihentikan. Tempatkan Ayam Sabung tersebut di kandang tersendiri yang terjaga kebersihannya. Masa istirahat ini diperlukan untuk memulihkan tenaga setelah pelatihan fisik dan mental.
Masa Pensiun setiap Ayam Sabung adalah saat Ayam mengalami rontok bulu dan bulu-bulu baru akan tumbuh, setiap 15 bulan. Masa ini biasa disebut masa Ngurak. Pada masa Ngurak Ayam Sabung tidak boleh diadu.
Setelah melewati tiga kali masa Ngurak, atau sekitar usia 3.5 sampai 4 tahun, ayam Sabung telah memasuki masa pensiun. Setelah pensiun, Ayam Sabung dapat dijadikan pemacek atau pejantan. Jantan bekas juara biasanya akan menurunkan anak-anak yang tangguh juga.