Acara Tajen Bali Dalam Masyarakat Bali

By | September 16, 2018

Acara Tajen Bali Dalam Masyarakat Bali –  Sebetulnya sangat berlainan Sabung Ayam di daerah lainnya serta Tajen Bali, sebab Sabung Ayam di daerah lainnya dikhususkan cuma untuk hiburan semata-mata saja serta sedang di untuk Tajen Bali adalah salah satunya acara keagamaan yang bernama Tabuh Rah.

Kata Tabuh Rah bermakna meneteskan darah ke bumi yang disebut sisi ritual bhuta yadnya menjadi salah satunya lambang permohohan supaya bhuta (dampak negatif) tidak menggangu serta manusia dapat terlepas dari marabahaya. Tajen pada saat lantas diarahkan untuk penuhi manfaat yadnya berbentuk Tabuh Rah, diantaranya Tajen Nyuh serta Tajen Taluh. Ke-2 Tajen type ini dikerjakan sesudah tari kincang-kincung, berbentuk tarian dengan fasilitas tombak serta keris pada mendekati upacara piodalan tuntas.

Lewat upacara keagamaan yang difokuskan pada kesenian serta kebiasaan, orang Bali mendapatkan satu pekerjaan yang dapat mengalirkan kekerasan serta pelepasang ketegangan hidup yang dihadapi satu hari hari, dan itu penyebabnya Sabung Ayam yang pertama dikerjakan di ruang Pura. Meskipun Tajen dikerjakan bukan ditempat suci, karena itu sebelum dilaksana Sabung Ayam bisa diyakinkan akan tetap didahului dengan upacara keagamaan.

Bila di daerah lainnya Sabung Ayam Taji biasa dihubungkan dengan kompetisi laga Sabung Ayam yang memakai Pisau, di mana Taji ialah salah satunya senjata pada Ayam aduan untuk menaklukkan rivalnya.

Meskipun keduanya sama Sabung Ayam, Tajen serta Tabuh Rah nyatanya mempunyai ketidaksamaan yang besar sekali. Tajen adalah satu bentuk hiburan yang begitu lekat dengan pekerjaan perjudian serta sedang untuk Tabuh Rah ialah murni pekerjaan ritual keagamaan serta pekerjaan Sabung Ayam yang disebut satu bentuk dari perjudian dilarang oleh agama Hindu.

Walau bagaimanapun bersamaan dengan pergantian kehidupan sosial penduduk di Bali, Tajen malah mendapatkan banyak support dari beberapa kelompok penduduk serta Tabuh Rah sendiri seringkali di manipulasi dan jadikan topeng untuk mengadakan Tajen.

Jumlahnya Tajen sebetulnya tidak mesti dibarengi dengan usaha melegalkan permainan itu, tetapi memberi info yang pasti pada tiap-tiap orang Bali yang mempunyai banyak waktu senggang. Sebab Info tentang pemahaman Tajen dalam agama Hindu, diinginkan dapat memperbedakan pada acara hiburan serta acara keagamaan Hindu.

Usaha perlawanan dengan hukum posifit juga bukan jalan keluar yang memuaskan, di dalamnya dibutuhkan usaha bersama dengan dari semua pihak untuk terus-terusan mendesak Tajen.